A.
Pengertian
Grid Computing
Teknologi grid computing adalah
suatu cara penggabungan sumber daya yang dimiliki banyak komputer yang
terhubung dalam suatu jaringan sehingga terbentuk suatu kesatuan sistem
komputer dengan sumber daya komputasi yang besarnya mendekati jumlah sumber
daya komputasi dari komputer-komputer yang membentuknya. Lebih lanjut, sebagian
atau seluruh sumber daya komputasi ini dapat dipakai oleh penggunanya sesuai kebutuhan
masing-masing. Penamaan “grid” disini meminjam istilah yang digunakan dalam
ketenagalistrikan 0, dimana pembangkit-pembangkit tenaga listrik dihubungkan
satu sama lain untuk secara bersama-sama memasok kebutuhan tenaga listrik
penggunanya. Masing-masing pengguna hanya menggunakan sebagian dari daya
listrik yang dihasilkan oleh seluruh pembangkit tenaga listrik tersebut.
Secara singkat, grid
computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan
yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing
perusahaan. Infrastruktur grid computing secara kontinyu menganalisa permintaan
terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan
tersebut. Dimana data disimpan atau komputer mana yang memproses permintaan
tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus listrik; untuk memanfaatkannya, tempat
pembangkit atau bagaimana pengabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui.
Dalam menyelesaikan masalah system monolitik dan sumberdaya yang terfragmentasi,
grid computing bertujuan menciptakan keseimbangan antara pengaturan suplai
sumberdaya dan kontrol yang fleksibel.
Dalam mengadopsi grid computing,
perusahaan tidak perlu mengambil langkah secara revolusioner, karena aplikasi
yang sebelumnya telah dijalankan akan tetap bekerja seperti sebelumnya. Dan
dimungkinkan pula untuk mengadopsi teknologi grid computing pada aplikasi yang
telah dijalankan, bahkan tanpa memerlukan banyak penulisan ulang konfigurasi
sistem.
B.
Grid
Computing sebagai Solusi
Bagi para peneliti di
negara-negara yang kemampuan ekonominya terbatas maka solusi yang diberikan
oleh teknologi grid computingini merupakan suatu alternatif yang harus dipertimbangkan
dengan amat serius. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk yang
dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer (e-Science), tidak harus terhenti
hanya karena keterbatasan dana.
Teknologi grid computingmemungkinkan para peneliti
memanfaatkan sumber daya komputasi yang telah ada semaksimal mungkin. Dengan
menggunakan teknologi ini, para peneliti dapat menggabungkan komputer-komputer
yang berada di tempat-tempat yang secara geografis terpisah menjadi suatu
kesatuan sistem komputer. Gabungan banyak komputer ini secara keseluruhan mampu
menyediakan sumber daya komputasi yang setara atau bahkan lebih dengan komputer
berkategori supercomputer. Lebih lanjut, sistemkomputer ini dapat digunakan
secara bersama-sama oleh para peneliti yang juga berasal dari instansi-instansi
yang lokasinya berlainan. Secara keseluruhan, tidak saja teknologi grid computingmemungkinkan para peneliti
menerapkan e-Scienceuntuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan biaya yang relatif “terjangkau”, tetapi
juga dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang ada seefisien mungkin secara
bersama-samaoleh
banyak peneliti.
Berbeda dengan
teknologi-teknologi pendahulunya seperti Condor, PVM, atau MPI, teknologi grid
computing dilengkapi oleh komponen-komponen yang memungkinkan pemanfaatan
sumber daya komputasi yang terhimpun secara lebih optimal dan aman. Untuk melihat
komponen-komponen dari teknologi grid computingini, disini akan diuraikan
dengan singkat sistem Globus Toolkit yangdikembangkan oleh para peneliti di
Argonne National Laboratory, Amerika Serikat. Sistem GlobusToolkit merupakan
salah satu teknologi grid computing yang populer dan banyak digunakan oleh pihak-pihak
yang ingin mengintegrasikan sumber daya komputasi mereka yang tersebar menjadi
satu kesatuan.
Secara spesifik, sistem
Globus Toolkit yang akan dibahas disini adalah sistem Globus Toolkit versi 4
(GT4), yang merupakan versi mutakhir dari sistem Globus Toolkit. Sistem GT4
dibangun dengan menggunakan teknologi Web Services0 yang telah berkembang menjadi
suatu standar dalam pengembangan perangkat lunak terdistribusi. Teknologi Web Services memungkinkan GT4 mengadopsi
konsep berorientasi layanan (service-oriented) yang menggunakan layanan, bukan
perangkat keras, sebagai komponen dasar bangunannya. Di atas Web Services ini
GT4 membangun komponen-komponen utama dari sistemkomputasi grid berikut ini.
C.
Infrastruktur
dan Arsitektur Grid Computing
Dengan meningkatnya
kebutuhan para peneliti akan sumber daya komputasi untuk melakukan e-Scienceseperti
telah disebutkan dimuka dan berkembangnya teknologi grid computingmaka beberapa
negara telah mengambil inisiatif untuk mengimplementasikan infrastruktur
komputasi grid di tingkat nasional. Beberapa contoh di antaranya: India,
Singapura, dan Jepang.
Suatu infrastruktur
komputasi grid akan dapat menekan biayainvestasi dibandingkan bila masing-masing
institusi tersebut harus mengadakan perangkat komputasinya sendiri-sendiri.
Lebih lanjut, sistem komputasi grid yang menuntut penggunaan sumber daya komputasi
secara bersama-sama akan menumbuhkan semangat berkolaborasi di antara para
peneliti tersebut. Suatu hal yang amat positif. Melihat manfaat yang dapat diberikan
oleh keberadaan suatu infrastruktur komputasi grid yang bertujuan memanfaatkan sumber
daya komputasi yang berada di institusi-institusi penelitianbaik saat ini
maupun di masa akan datang sehingga dapat digunakan oleh para peneliti di negaraini
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Gambar 1 berikut menunjukkan
rancangan arsitektur infrastruktur komputasi grid. Seperti terlihat pada gambar
tersebut, GRID COMPUTING dibangun dengan jalan menggabungkan sistem-sistem
komputasi grid yang beradadi institusi-institusi penelitian (GRID-2, 3, 4)
menjadi satu kesatuan. Konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak masing-masing
sistem di tingkat institusi dapat berbeda, namun dengan mengoperasikan teknologi
grid computingseperti GT4 pada simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem,
keseluruhan sistem membentuk satu kesatuan infrastruktur komputasi grid. Dengan
konfigurasi seperti ini, jika dibutuhkan, pengguna di suatu institusi dapat
memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya.
1.
GRAM: Grid Resource Allocation &
Management
Komponen
ini bertanggung jawab dalam mengelola seluruh sumber daya komputasi yang
tersedia dalam sistem komputasi grid. Pengelolaan ini mencakup eksekusi program
pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid, mulai dari
inisiasi, monitoring, sampai penjadwalan (scheduling) dan koordinasi
antarproses.
Suatu
hal yang menarik dengan sistem GT4 adalah kemampuannya untuk bekerja sama dengan
sistem-sistem pengelolaan sumber daya komputasi yang telah ada sebelumnya
seperti Condor, PVM, atau MPI. Dengan mekanisme ini maka program-program yang telah
dibangun sebelumnya tidak perlu dibangun ulang atau kalaupun harus
dimodifikasi, modifikasinya minimum, jika akan dijalankan dalam lingkungan
komputasi grid berbasis GT4.
2.
RFT/GridFTP: Reliable File Transfer/Grid
File Transfer Protocol
Komponen ini
memungkinkan pengguna mengakses data yang berukuran besar dari simpul-simpul
komputasi yang tergabung dalam sistem komputasi grid secara efisien dan dapat
diandalkan. Hal ini penting karena kinerja komputasi tidak saja bergantung padaseberapa
cepat komputer-komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid ini
mengeksekusi program, tetapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dalam
komputasi tersebut dapat diakses. Perlu diingat bahwa, data yang dibutuhkan
oleh suatu proses tidak selalu berada pada komputer yang mengeksekusi proses
tersebut.
3.
MDS: Monitoring & Discovery Service
Komponen ini
memungkinkan pengguna sistem GT4 melakukan monitoringproses komputasi yang
tengah berjalan sehingga masalah yang timbul dapat segera diketahui. Sementara
itu, aspek discoverydari komponen ini
memungkinkan pengguna mengidenti-fikasi keberadaan suatu sumber daya komputasi
berikut karakteristiknya.
4.
GSI: Grid Security Infrastructure
Komponen
ini bertanggung jawab atas keamanan sistem komputasi grid secara keseluruhan.
Komponen ini pula yang merupakan salah satu ciri pembeda teknologi GT4 dengan
teknologiteknologi pendahulunya seperti PVM atau MPI. Dengan diterapkannya
mekanisme keamanan yang terintegrasi dengan komponen-komponen komputasi grid
lainnya, sistem berbasis teknologi grid
computing seperti GT4 dapat diakses oleh publik (WAN) tanpa menurunkan tingkat
keamanannya.
Sistem
keamanan GT4 dibangun atas komponen-komponen standar keamanan yang telah
teruji, yang mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi, dan autorisasi.
Konfigurasi dasar GT4 mengasumsikan baik pengguna maupun layanan menggunakan
standar keamanan yang menggunakan standar kunci publik X.509.
SUMBER REFERENSI
computing.html). (Online).
diakses 06 November 2013.
Ie-ie. 2011. Perkembangan Komputasi Modern. (http://restupamujitriatmoko.blogspot.com/
2013/04/perkembangan-komputasi-modern-grid.html). (online).
diakses 06November2013.
Masruro, Ahlili. ..... . Komputasi Grid sebagai Jawaban Keterbatasan
Sumber Daya. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta.
Strickland, Jonathan. 2008. How Grid Computing Works. (http://computer.howstuffworks.
com/grid-computing.htm/printable). (Online
Journal). Diakses 08 November 2013.
0 komentar:
Posting Komentar